Kelebihan Penumpang Diduga Jadi Penyebab Kapal Tenggelam di Laut Merah

Kalut, Pafi Indonesia — Insiden tenggelamnya kapal wisata Mesir bernama Sea Story yang membawa 31 wisatawan dan 13 awal kapal di Laut Merah pada Senin (25/11) lalu masih didalami oleh petugas berwenang setempat.
Terakhir seperti yang dilaporkan Fox News, kapal wisata tersebut membawa wisatawan untuk pergi menyelam dan diketahui tenggelam di dekat sebuah kota resor di tenggara Mesir, Marsa Alam.

Gubernur Wilayah Laut Merah, Amr Hanafi, memberitakan bahwa sebanyak 28 orang telah diselamatkan dari Sea Story sebelum kapal tenggelam dalam sebuah operasi penyelamatan.

Menurut info terbaru seperti dilansir Independent, kapal tersebut tenggelam setelah dihantam oleh “ombak besar” dan terbalik di lepas pantai Laut Merah Mesir.

Sea Story adalah kapal wisata liveaboard yang bermarkas di dekat Pelabuhan Laut Merah Marsa Alam. Kapal tersebut merupakan salah satu dari puluhan kapal serupa yang membawa penyelam ke beberapa lokasi bawah laut yang dihuni biota indah.

Untuk perjalanan seminggu bersama operator selam, Dive Pro Liveaboard, penumpang harus membayar1.220 euro

atau senilai Rp20 juta dan dapat menikmati tiga hingga empat penyelaman per hari.

Sea Story dilengkapi dengan 16 kabin ganda, sehingga dapat menampung 32 penyelam dan awak kapal yang biasanya berjumlah 12 orang, serta 8 pelaut dan 4 staf dapur.

Kapal ini berdesain modern, dibangun pada tahun 2022. Operator kapal, Dive Pro Liveabord, mengatakan bahwa kapal ini

“dimiliki dan dioperasikan secara lokal dari jantung Hurghada-sebuah resor Laut Merah yang populer di kalangan wisatawan Inggris”.

Pemerintah Laut Merah mengatakan kapal itu telah lulus pemeriksaan keselamatan pada Maret 2024.

Pada Sabtu (23/11), Otoritas Meteorologi Mesir memperkirakan akan terjadinya gelombang tinggi di Laut Merah,

dengan kecepatan angin 40 mil per jam dan gelombang setinggi 12 kaki. Mereka menyarankan tidak ada aktivitas maritim yang dilakukan pada hari Minggu (24/11) dan Senin (25/11).

Pada Minggu (24/11), Sea Story meninggalkan Pelabuhan Ghalib,

tepat di sebelah utara resor Marsa Alam, dalam perjalanan rutin mereka selama 5 hari.

Menurut keterangan para korban selamat, pada Senin pagi kapal tersebut terbalik setelah dihantam gelombang besar. Awak kapal berhasil mengirimkan panggilan darurat dan 28 orang di dalamnya berhasil diselamatkan.

Dua orang warga berkebangsaan Inggris dikabarkan masih hilang, bersama dengan 14 penumpang lainnya.

Kantor Luar Negeri memperingatkan, “Kepadatan penumpang dan standard keselamatan yang buruk

telah menyebabkan kecelakaan di feri  dan pelayaran Sungai Nil.”

Pada bulan Juni 2023 lalu, tiga turis asal Inggris tewas dalam kebakaran di atas kapal lainnya,

Hurricane, dekat lokasi tenggelamnya Sea Story.